Surat Gugatan
.............................., ..............................
Kepada
Yth,
Bapak/Ibu KETUA PENGADILAN AGAMA ..............................
Cq.
MAJELIS HAKIM YANG MEMERIKSA PERKARA INI
Hal
: Gugatan Gono-Gini atau Harta Besama
Dengan
hormat,
Kami
yang bertanda tangan dibawah ini :
1. ..............................
Advokat
dan Penasehat Hukum dan Asisten Advokat pada .............................., berkantor di .............................. berdasarkan Surat Kuasa Khusus
(terlampir), bertindak untuk dan atas nama
Klien kami,
.............................. Bin/Binti .............................. , Umur ... Tahun, Lahir di .........., .............................., Agama Islam, Alamat .............................., yang dalam hal ini diwakili dan memilih domisili dikantor Hukum kuasanya.
Selanjutnya disebut sebagai ==================================== PENGGUGAT.
Dengan ini
mengajukan Gugatan terhadap :
.............................. Bin/Binti .............................., Umur ... Tahun, Pekerjaan ...., betempat
tinggal di ...............................
Selanjutnya disebut sebagai ======================================TERGUGAT.
Adapun yang menjadi duduk permasalahannya adalah
sebagai berikut (Posita/Fundamentum
Petendi) :
1.
Bahwa PENGGUGAT dan TERGUGAT
telah melangsungkan pernikahan pada tanggal .............................. berdasarkan Kutipan
Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kelurahan .............................. No. : ..............................;
2.
Bahwa selama ..............................
tahun Pernikahan antara PENGGUGAT
dengan TERGUGAT tidak Mempunyai
Anak;
3.
Bahwa Pernikahan
antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT telah di Putus Cerai oleh
Pengadilan Agama .............................. dengan Nomor Putusan No. : ..............................
yang diputus tanggal .............................. yang Amar Putusannya berbunyi :
M E N G A D I
L I
1.
Menyatakan TERGUGAT telah dipanggil secara resmi
dan patut untuk menghadap persidangan, tidak hadir;
2.
Mengabulkan gugatan
PENGGUGAT dengan Verstek;
3.
Menjatuhkan Talak
satu ba’in shughraa TERGUGAT (..............................) terhadap PENGGUGAT (..............................);
4.
Membebankan kepada PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara
ini sebesar Rp.431.000 (empat ratus tiga puluh satu ribu rupiah)
4.
Bahwa atas Putusan
tersebut, baik PENGGUGAT maupun TERGUGAT tidak
mengajukan upaya hukum, sehingga putusan tersebut telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap (inkrahct Van Gewisjde)
dan telah dikeluarkan Akta Cerai Nomor : .............................. pada hari ... tanggal ..............................;
5.
Bahwa dengan Putusnya
Perkawinan antara PENGGUGAT dan TERGUGAT, maka Pembagian harta
gono-gini dapat dilaksanakan;
6. Bahwa diketahui mulai dari bulan .............................. sampai
dengan diputusnya Perkawinan antara PENGGUGAT
dengan TERGUGAT oleh Pengadilan Agama .............................. dengan Nomor Putusan No: .............................. bulan ...............................
PENGGUGAT sudah tidak diberi nafkah oleh TERGUGAT
selaku suami dari PENGGUGAT baik
nafkah lahir dan nafkah batin. Bahkan dalam Masa Idahnya PENGGUGAT atau masa tunggu pun seharusnya menjadi tanggung jawab TERGUGAT, tetapi PENGGUGAT sama sekali tidak menerima Haknya dari TERGUGAT;
7. Bahwa didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 34(tiga Puluh
Empat) Allah SWT Berfirman:
“Lelaki adalah pemimpin bagi wanita, disebabkan kelebihan
yang Allah berikan kepada sebagian manusia (lelaki) di atas sebagian yang lain
(wanita) dan disebabkan mereka memberi nafkah dengan
hartanya” (Q.S.
An-Nisa’:34);
8.
Bahwa selain itu, didalam Al-Qur’an
Surat Al-Baqarah ayat 233 Allah SWT berfirman:
“Merupakan
kewajiban bapak (orang yang mendapatkan anak) untuk memberikan nafkah kepada
istrinya dan memberinya pakaian dengan cara yang wajar ….” (Q.S.
Al-Baqarah:233);
9.
Bahwa dalam Firman ALLAH S.W.T. diatas,
ditegaskan bahwa TERGUGAT telah
lalai memenuhi kewajibannya kepada PENGGUGAT
dengan tidak memberikan Nafkah lahir dan batin kepada PENGGUGAT sejak bulan Februari 2009 sampai bulan November 2009 dan bahkan
TERGUGAT tidak memberi nafkah Lahir
kepada PENGGUGAT dalam masa idah atau masa tunggu bagi seorang
Wanita untuk dia bisa menikah kembali setelah diputusnya Perkawinan mereka di
Pengadilan Agama Jakarta Timur tanggal 12 November 2009 yang memang masih
menjadi hak dari PENGGUGAT;
10. Bahwa PENGGUGAT
dengan TERGUGAT dalam tahun pertama
pernikahan membeli sebuah rumah yang dibeli pada tanggal .............................. yang
terletak di ..............................,
sesuai dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan(SHGB) Nomor : .............................. dengan luas tanah .............................. M2 dan Bangunan seluas .............................. M2 dengan batas-batas
sebagai berikut :
-
Sebelah Selatan
berbatasan dengan ..............................
-
Sebelah Barat
berbatasan dengan ..............................
-
Sebelah Utara
berbatasan dengan ..............................
-
Sebelah Timur
berbatasan dengan ..............................
11. Bahwa diketahui rumah tersebut dibeli dari uang milik PENGGUGAT dengan cara meminjam uang di Bank ditempat PENGGUGAT bekerja. Kemudian Pembayaran
atas uang pinjaman tersebut ditanggung
sendiri oleh PENGGUGAT yang
diangsur dengan cara memotong gaji PENGGUGAT;
12. Bahwa dari awal Pernikahan, PENGGUGAT yang menanggung
seluruh angsuran rumah tersebut dan bahkan setelah Perceraian terjadi diantara
keduanya pun masih PENGGUGAT yang bertanggung jawab atau tetap membayar
angsuran untuk pelunasan atas rumah
tersebut;
13. Bahwa rumah tersebut dibeli dengan angsuran selama .............................. tahun atau .............................. bulan yang dibeli pada tanggal .............................. dan berakhir angsuran
tanggal .............................. dan angsuran
seluruhnya selama ini ditanggung oleh PENGGUGAT sendiri;
14. Bahwa atas Pembelian rumah tersebut, TERGUGAT tidak ikut andil
dalam mengangsur rumah tersebut karena seluruh angsuran atau cicilan rumah
tersebut ditanggung seluruhnya oleh PENGGUGAT
dengan cara memotong Gaji PENGGUGAT
setiap bulannya selama .............................. tahun;
15. Bahwa TERGUGAT
tidak pernah memberikan uang kepada PENGGUGAT
untuk mencicil uang angsuran atas Pembelian rumah tersebut;
16. Bahwa angsuran Pembelian rumah tersebut diketahui belum
lunas sampai dengan diputusnya perkawinan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT
karena Perkawinan antara PENGGUGAT
dengan TERGUGAT telah diputus cerai
tanggal ..............................
17. Bahwa sebelum Perkawinan PENGGUGAT dengan TERGUGAT
diputus oleh Pengadilan Agama .............................., sempat terucap dari mulut TERGUGAT
kepada PENGGUGAT yang isinya “karena
rumah tersebut selama ini kamu yang mengangsur atau membayar, maka rumah
tersebut untuk kamu saja”. Artinya TERGUGAT
sudah mengikhlaskan atau merelakan bahwa rumah tersebut memang Mutlak menjadi
milik dan hak dari PENGGUGAT karena
pada dasarnya TERGUGAT memang tidak
memiliki Hak atas rumah tersebut;
18. Bahwa sekitar tahun .............................. atau setelah angsuran rumah
tersebut LUNAS, TERGUGAT kembali mempermasalahkan Rumah tersebut dengan alasan
Rumah tersebut merupakan harta bersama karena dibeli setelah pernikahan
berlangsung;
19. Bahwa sangat TIDAK
PANTAS DAN TIDAK ETIS sama sekali apabila TERGUGAT mengklaim Rumah tersebut juga Hak TERGUGAT karena TERGUGAT
tidak pernah memberikan uang sepeserpun untuk mengangsur rumah tersebut sampai
lunas dan yang menanggung seluruh pembayaran atau cicilan atau angsuran atas
rumah tersebut adalah PENGGUGAT;
20. Bahwa berdasarkan Kompilasi
Hukum Islam Pasal 81 ayat (1) sangat JELAS
dan TERANG bahwa TERGUGAT telah lalai dengan tidak memenuhi
kewajibannya sebagai seorang Pemimpin Rumah Tangga dengan tidak menyediakan tempat kediaman bagi PENGGUGAT selaku istrinya pada saat Pernikahan. Maka sangat TIDAK MASUK AKAL apabila TERGUGAT Mengaku Rumah yang beralamat
di .............................. adalah
harta TERGUGAT juga karena seluruh
angsuran rumah tersebut ditanggung sendiri oleh PENGGUGAT dan TERGUGAT tidak ikut andil sama sekali dalam
Pelunasan rumah tersebut;
21. Bahwa
dalam Fatwa Islam No. 126316 yang berbunyi “Khusus
masalah gaji istri yang bekerja, semuanya menjadi haknya. Suami tidak boleh
mengambil harta itu sedikitpun, kecuali dengan kerelaan hati istrinya.” (Fatwa
Islam, no. 126316)”;
22. Bahwa dalam Fatwa islam diatas menjelaskan mengenai gaji
seorang istri, itu semua menjadi haknya dan suami tidak boleh mengambil harta
itu sedikitpun dari istrinya kecuali direlakan oleh istrinya secara sukarela. Dapat diartikan atau di
analogikan juga uang hasil dari gaji seorang istri tersebut apabila berbentuk barang bergerak ataupun barang
tidak bergerak, maka barang yang dibeli
dari Gaji atau hasil pribadi istri Mutlak menjadi miliknya dan suami tidak
berhak atas harta istri tersebut. Maka dapat dikatakan rumah yang beralamat di .............................. MUTLAK milik PENGGUGAT;
23. Bahwa Rumah yang terletak di .............................., sesuai dengan Sertifikat Hak Guna
Bangunan(SHGB) Nomor : ... dengan luas tanah ... M2 dan Bangunan
seluas ... M2 dibeli oleh PENGGUGAT
dengan cara memotong Gaji PENGGUGAT
setiap bulannya untuk mengangsur rumah tersebut. Maka Rumah tersebut SUDAH SELAYAKNYA MENJADI HAK MUTLAK
PENGGUGAT dan TERGUGAT tidak mempunyai Hak Apapun mengenai Rumah tersebut;
24. Bahwa TERGUGAT
telah membuat keadaan yang tidak nyaman bagi PENGGUGAT dengan mengaku bahwa rumah tersebut merupakan Hak TERGUGAT pula dan TERGUGAT meminta Pembagian atas haknya terhadap rumah tersebut yang
merupakan Hak Mutlak PENGGUGAT
sepenuhnya. Maka, wajar apabila TERGUGAT
menanggung seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini.
MAKA, berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas,
mohon kiranya BAPAK KETUA PENGADILAN AGAMA
KOTA ... Cq. MAJELIS HAKIM YANG MEMERIKSA PERKARA INI sudi memberikan
putusan sebagai berikut :
PRIMAIR
1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT
untuk seluruhnya,
2. Menyatakan Rumah
yang terletak di .............................. BUKAN MERUPAKAN Harta Bersama,
3. Menyatakan TERGUGAT
tidak mempunyai Hak atas rumah yang
terletak di ..............................,
4. Menyatakan Rumah yang terletak di ..............................k, sesuai dengan Sertifikat Hak Guna
Bangunan(SHGB) Nomor : .... dengan luas tanah ... M2 dan Bangunan
seluas ... M2 dengan batas-batas sebagai berikut :
-
Sebelah Selatan
berbatasan dengan ..............................
-
Sebelah Barat
berbatasan dengan ..............................
-
Sebelah Utara
berbatasan dengan ..............................
-
Sebelah Timur
berbatasan dengan ..............................
Adalah HARTA MILIK
PENGGUGAT dan MUTLAK MILIK PENGGUGAT;
5. Membebankan TERGUGAT
untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.
SUBSIDAIR
Atau
Apabila MAJELIS
berpendirian lain, mohon putusan yang seadil-adilnya menurut hukum dan
kepatutan (ex Aequo et Bono).
Hormat Kami,
Kuasa Hukum
PENGGUGAT
..............................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar