Surat Gugatan
........................, ....................
Kepada
Yth,
Bapak/Ibu KETUA PENGADILAN AGAMA
...............................
Cq.
MAJELIS HAKIM YANG MEMERIKSA PERKARA INI
Hal
: Gugatan Gono-Gini atau Harta Besama
Dengan
hormat,
Kami
yang bertanda tangan dibawah ini :
1.
TONI SASTRA, SH., MH.
2.
ARIEF MUNANDAR, SH
Advokat dan Penasehat
Hukum
dan Asisten Advokat pada LAW FIRM TOSA
& PARTNERS, berkantor di Jl. H. Juanda
Kompleks Perkantoran Mega Mall Blok C 17 Lantai 2, Ciputat Tangerang Selatan berdasarkan Surat Kuasa Khusus (terlampir), bertindak untuk dan atas nama Klien kami,
…………
binti ……………… , Umur … Tahun, Lahir di ………., ………….., Agama ………., Alamat Jl. …………………., yang dalam hal
ini diwakili dan memilih domisili dikantor Hukum kuasanya.
Selanjutnya disebut sebagai ==================================== PENGGUGAT.
Dengan
ini mengajukan Gugatan terhadap :
……………. Bin …………., Umur ..
Tahun, Pekerjaan ….., betempat tinggal di ………………..
Selanjutnya disebut sebagai ======================================TERGUGAT.
Adapun yang menjadi duduk permasalahannya adalah
sebagai berikut (Posita/Fundamentum
Petendi) :
1.
Bahwa PENGGUGAT dan TERGUGAT
telah melangsungkan pernikahan pada tanggal ……………. berdasarkan Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh
Kantor Urusan Agama (KUA) Kelurahan ……………, ………… No. : ………………;
2.
Bahwa
selama 5(lima) tahun Pernikahan antara PENGGUGAT
dengan TERGUGAT tidak Mempunyai Anak
3.
Bahwa
Pernikahan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT telah di Putus Cerai oleh
Pengadilan Agama ………… dengan Nomor Putusan No. : …………. yang diputus tanggal ……………;
4.
Bahwa
atas Putusan tersebut, baik PENGGUGAT
maupun TERGUGAT tidak
mengajukan upaya hukum, sehingga putusan tersebut telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap (inkrahct Van Gewisjde)
dan telah dikeluarkan Akta Cerai Nomor : ……………. pada hari ………………;
5.
Bahwa
dengan Putusnya Perkawinan antara PENGGUGAT
dan TERGUGAT, maka Pembagian harta
gono-gini dapat dilaksanakan;
6. Bahwa diketahui mulai dari bulan ................. sampai
dengan diputusnya Perkawinan antara PENGGUGAT
dengan TERGUGAT oleh Pengadilan Agama
……………. dengan Nomor Putusan No: ……………. bulan …………….. PENGGUGAT sudah tidak diberi nafkah oleh TERGUGAT selaku suami dari PENGGUGAT baik nafkah lahir dan nafkah
batin. Bahkan dalam Masa Idahnya PENGGUGAT
atau masa tunggu pun seharusnya menjadi tanggung jawab TERGUGAT, tetapi PENGGUGAT
sama sekali tidak menerima Haknya dari
TERGUGAT;
7. Bahwa didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 34(tiga Puluh
Empat) Allah SWT Berfirman:
“Lelaki adalah pemimpin bagi wanita, disebabkan kelebihan yang Allah
berikan kepada sebagian manusia (lelaki) di atas sebagian yang lain (wanita)
dan disebabkan mereka memberi nafkah dengan hartanya” (Q.S. An-Nisa’:34);
8. Bahwa
selain itu, didalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 233 Allah SWT berfirman:
“Merupakan
kewajiban bapak (orang yang mendapatkan anak) untuk memberikan nafkah kepada
istrinya dan memberinya pakaian dengan cara yang wajar ….” (Q.S.
Al-Baqarah:233);
9. Bahwa dalam
Firman ALLAH S.W.T. diatas, ditegaskan bahwa TERGUGAT telah lalai memenuhi kewajibannya kepada PENGGUGAT dengan tidak memberikan
Nafkah lahir dan batin kepada PENGGUGAT
sejak bulan Februari 2009 sampai bulan November 2009 dan bahkan TERGUGAT tidak memberi nafkah Lahir
kepada PENGGUGAT dalam masa idah atau masa tunggu bagi seorang
Wanita untuk dia bisa menikah kembali setelah diputusnya Perkawinan mereka di
Pengadilan Agama Jakarta Timur tanggal 12 November 2009 yang memang masih
menjadi hak dari PENGGUGAT;
10. Bahwa PENGGUGAT
dengan TERGUGAT dalam tahun pertama
pernikahan membeli sebuah rumah yang dibeli pada tanggal ……………. yang terletak di ……………. sesuai dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan(SHGB) Nomor :
….. dengan luas tanah ….. dan Bangunan seluas ….. dengan batas-batas sebagai berikut :
-
Sebelah
Selatan berbatasan dengan …………….
-
Sebelah
Barat berbatasan …………….
-
Sebelah
Utara berbatasan dengan …………….
-
Sebelah
Timur berbatasan dengan …………….
11. Bahwa berdasarkan Kompilasi
Hukum Islam Pasal 81 ayat (1) sangat JELAS
dan TERANG bahwa TERGUGAT telah lalai dengan tidak memenuhi
kewajibannya sebagai seorang Pemimpin Rumah Tangga dengan tidak menyediakan tempat kediaman bagi PENGGUGAT selaku istrinya pada saat Pernikahan. Maka sangat TIDAK MASUK AKAL apabila TERGUGAT Mengaku Rumah yang beralamat
di ……………. adalah harta
TERGUGAT juga karena seluruh angsuran rumah tersebut ditanggung sendiri
oleh PENGGUGAT dan TERGUGAT tidak ikut andil sama sekali dalam Pelunasan rumah tersebut;
12.
Bahwa dalam Fatwa Islam No. 126316 yang
berbunyi “Khusus masalah gaji istri yang
bekerja, semuanya menjadi haknya. Suami tidak boleh mengambil harta itu
sedikitpun, kecuali dengan kerelaan hati istrinya.” (Fatwa Islam, no. 126316)”;
13.
Bahwa
dalam Fatwa islam diatas menjelaskan mengenai gaji seorang istri, itu semua
menjadi haknya dan suami tidak boleh mengambil harta itu sedikitpun dari
istrinya kecuali direlakan oleh istrinya secara sukarela. Dapat diartikan atau di analogikan juga uang hasil dari
gaji seorang istri tersebut apabila berbentuk
barang bergerak ataupun barang tidak bergerak, maka barang yang dibeli dari Gaji atau hasil pribadi istri
Mutlak menjadi miliknya dan suami tidak berhak atas harta istri tersebut. Maka
dapat dikatakan rumah yang beralamat di ……………. MUTLAK milik PENGGUGAT;
14.
Bahwa
Rumah yang terletak ……………., sesuai dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan(SHGB) Nomor
: …. dengan luas tanah …. M2 dan Bangunan seluas …..
M2 dibeli oleh PENGGUGAT dengan cara memotong Gaji PENGGUGAT setiap bulannya untuk mengangsur rumah tersebut. Maka
Rumah tersebut SUDAH SELAYAKNYA MENJADI
HAK MUTLAK PENGGUGAT dan TERGUGAT tidak mempunyai Hak Apapun mengenai Rumah
tersebut;
15.
Bahwa
TERGUGAT telah membuat keadaan yang
tidak nyaman bagi PENGGUGAT dengan mengaku
bahwa rumah tersebut merupakan Hak TERGUGAT
pula dan TERGUGAT meminta Pembagian
atas haknya terhadap rumah tersebut yang merupakan Hak Mutlak PENGGUGAT sepenuhnya. Maka, wajar
apabila TERGUGAT menanggung seluruh
biaya yang timbul dalam perkara ini.
MAKA, berdasarkan
fakta-fakta tersebut di atas, mohon kiranya BAPAK KETUA PENGADILAN AGAMA …………….Cq.
MAJELIS HAKIM YANG MEMERIKSA PERKARA INI sudi memberikan putusan sebagai berikut :
PRIMAIR
1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT
untuk seluruhnya,
2. Menyatakan Rumah
yang terletak di ……………. BUKAN MERUPAKAN Harta
Bersama,
3. Menyatakan TERGUGAT
tidak mempunyai Hak atas rumah yang
terletak di …………….,
4. Menyatakan Rumah yang terletak di ……………., sesuai dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan(SHGB) Nomor
: ……. dengan luas tanah …… M2 dan Bangunan seluas …….. M2 dengan batas-batas sebagai berikut :
Adalah HARTA MILIK
PENGGUGAT dan MUTLAK MILIK PENGGUGAT;
5. Membebankan TERGUGAT untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.
SUBSIDAIR
Atau
Apabila MAJELIS
berpendirian lain, mohon putusan yang seadil-adilnya menurut hukum dan
kepatutan (ex Aequo et Bono).
Hormat Kami,
Kuasa
Hukum PENGGUGAT
…………………………………